Mata dipejam kata
tertanam.. Buta… Buram…
Dibuai santun perangai
Anggun, lalai~tertegun.
Mimpi panjang memanah,
menepi siang-siang tengah.
Tatapan nanar hasilkan
debar menekan nalar.
Mencari
arti dari empati Peri mati.
Terus
menggali tanah, menggerus kenali ranah.
Tak
menemui gerak kaki menapak disini.
Hanya
ada Ulat. bertanya, menggoda, mencuat.
Kepastian menerka-nerka
kian terbuka.
Langkah tertahan,
“resah” menemukan arah pesan.
Pesan sadar berikan
kabar persembunyian samar.
Hembus angin menembus
batin, terhapus ingin.
Mentari
tetap cerah, pelangi lengkap warnanya.
Rembulan
bersinar seperti biasa, Awan-awan tersebar leluasa.
Biru
tampak kepunyaan langit, Menderu-deru Ombak dengan sengit.
Kembali
selaras.
- Nnd -
No comments:
Post a Comment