Malam ~ aku merajam
diamku geram terpaku.
Pelangi melintang, rasi
bintang menemani hilang.
Aku merengkuh, aku
angkuh, aku acuh.
Tak sadar otak sukar
tampak samar.
Maya hampiri seraya
jemari bergaya menari.
Mungkin terbiasa dingin
berbahasa.
Aku jenuh, aku terjatuh,
aku terbunuh.
Jawaban diredam ribuan
diam dengan seram.
Daun mendesis menuntun
tangis.
Terkejut hati terajut
mati, sahut berganti.
Sudah jauh pergilah
gemuruh langkah peluh.
Pilu berlari lalu nyeri
berlalu sendiri.
- Nnd -
No comments:
Post a Comment