Ketika fajar urung muncul
Bersiap ku melangkah
terjal
Panas hujan selalu
mengusikku
Namun kutepis dan
berlalu
Seperti sebelumnya tak ada yang peduli
Siapa aku dan apa yang aku gali?
Sedikit membuka angan
Dan semu harapan
Di dalam pernyataan
relung
Berkataku ‘Awas Aku
Pemulung!’
Berharapku ini mimpi
Ketahuiku ini takdir
pasti
Aku tidak mencuri
Tidak pula menjahati
Aku tak ingin serupa dengan orang jas hitam
Karna ia berdusta dan membuat mimpi kelam
Membaurku memang dengan
sampah
Namun hatiku tak sebusuk
bau sampah
Keterjeratan dalam sudut
kota
Takkan membuatku
terlihat hina
- Aris S. -
No comments:
Post a Comment